Monday, March 24, 2008

Mampukan seseorang membohongi perasaannya?
Mampukan seseorang membohongi intuisinya?

Seringkali aku mendengar bahwa perasaan dan intuisi itu urusan hati. Aku katakan, salah besar, karena semua proses psikologis manusia itu dikendalikan oleh otak. Ya, otak. Benda pengisi sebagian besar tempurung kepala inilah yang melakukan kontrol terhadap dua fungsi psikologis ini.

Mampukah seseorang membohongi perasaannya?
Mampukah seseorang membohongi intuisinya?

Selalu pertanyaan-pertanyaan itu yang mendera pikiranku beberapa waktu belakangan. Seperti hujan yang menderas di timur Pulau Jawa, seperti itu pulalah pertanyaan-pertanyaan itu menderas di otakku. Membanjiri setiap detail-detail syarafku. Mencari-cari jawaban yang mungkin tak kunjung sua.

Ya, walaupun aku sangat percaya pada hubungan kausalitas, tapi, aku belum menemukan sebab pasti kenapa pertanyaan-pertanyaan itu membanjiriku. Mungkin karena aku terlalu lelah? Terlalu penat dengan kebohongan-kebohongan? Terlalu memforsir diri sehingga justru pertanyaan itu hanya sebuah pelarian? Ataukah memang telah terjadi sesuatu yang tidak aku sadari? Entah....

Aku hanya tahu, bahwa pertanyaan itu selalu dan selalu muncul akhir-akhir ini....

No comments: