Masih Tersisa Perih Itu di Sini
masih tersisa perih itu
ketika lembaran hari berganti
dan langkahlangkah kakimu
menuju entah kemana
entah untuk apa
entah untuk siapa
hanya segaris senyum nan miris di bibirku
ketika ayunan langkah itu bermula
kau berjalan seperti anak panah
yang terlepas dari busur yang meregang
menelusuri labirinlabirin kota
yang kadang sulit aku mengerti
malam menuju pagi
semua berubah sepi
dan aku masih sendiri di sini
menghayati sisasisa perih ini
Taman MnemoniC, 2008
Friday, April 18, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment