Pesta Terakhir
ini kali pesta terakhir
di gigir hari di gigir sepi
tiada sesaji tiada pepuji
hanya isak kecil
di sela igauan tanpa arti
senja mulai turun
kakikaki langit
membentuk garis tegas
sebagai pertanda batas
dan semua kenangan
menjadi batu, menjadi nisan,
menjadi epitafepitaf ;
yang akan digilas oleh perputaran waktu
ini kali pesta terakhir
dan kita luruh dalam gigil
Taman MnemoniC, 2008
Tuesday, April 8, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
gemuruh itu takkan pernah hilang dalam ingatan, gemuruh yang menjelma ombak, menghantam karangkarang dalam diri, memutar sekian banyak ingatan; padamu, hanya padamu.
jalanjalan malam itu tibatiba menjadi begitu sangat panjang, hingga aku begitu lama sampai. ada yang hilang dalam diri, dan kekosongan itu datang lagi, di sini.
andaikan ku dapat membunuhmu dari relungku...
andaikan ku dapat terus melangkah tanpa bayangmu...
to : pecinta hujan
ombak itu akan selalu menuju pantaipantai di hati. sayang, batubatu dan karangkarang pemecah ombak terlalu kokoh hingga yang sampai di pantai hati ini hanyalah riak yang sudah tidak bergelora lagi
to : pelangi
ya, andaikan....
dan kenyataan toh seringkali tidak seirama dengan "peng-andaian" itu.
hiks :(
terima kasih kunjungannya pelangi! :)
Post a Comment